• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Kunjungan Pelajar Islam Indonesia (PII) ke PKBM Al Mustofa Kota Madiun


Ketua Penyelenggara PKBM Al Mustofa Wantini,M.Pdi menerima kunjungan Pelajar Islam Indonesia (PII), Sabtu, 29 Desember 2018. Kunjungan pengurus PPI ini dalam rangka kegiatan para pelajar islam indonesia di Kelurahan rejomulyo,kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

MADIUN(29/12/2018) - Keberadaan PKBM di Kota Madiun tak diragukan lagi keeksisannya. Hal ini di buktikan dengan kunjungan para Pelajar Islam Indonesia dari seluruh Indonesia ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Mustofa di Kota Madiun.


Rombongan Pelajar Islam Indonesia (PII) berjumlah sekitar 30 0rang. Rombongan berkunjung ke PKBM Al Mustofa yang merupakan salah satu PKBM terbaik dan yang sudah terakreditasi di Kota Madiun yang terletak di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Kegiatan Kunjungan ini di lakukan dalam rangka silaturrahmi sekaligus melihat kondisi dilapangan terhadap kegiatan dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh PKBM, yang mana kegiatan diadakan di Aula PKBM Al Mustofa pada hari Sabtu, (29/12).

Ketua Penyelenggara PKBM Al Mustofa Wantini,M.Pdi menyambut baik atas kedatangan dari Pelajar Islam Indonesia (PII) ini hal tersebut disampaikan oleh Wantini,M.Pdi pada kesempatan tersebut ia menyampaikan bahwa kami sangat berbangga hati karena mendapat kunjungan dari Para Pelajar Islam Indonesia ke PKBM kami.

Dikatakan Ali Hambali (salah satu pelajar PII) bahwa yang namanya pendidikan , di Kota Madiun sangat mendukung dan mengucapkan terima kasih atas sumbangsih PKBM Al Mustofa dalam meningkatakan Sumber Daya Manusia di Kota Madiun Khususnya.

“Ini merupakan tugas yang sangat mulia, karena menampung masyarakat yang telah putus sekolah karena berbagai alasan, dan mereka dapat kembali melanjutkan pendidikan” Kata Ali Hambali.

Mari kita dukung terhadap keberlangsungan PKBM ini, karena bukan saja terhadap pelaksanaan ujian Paket namun lebih dari itu Bahwa PKBM telah menyelamatkan anak-anak yang putus sekolah, bayangkan saja berapa anak yang putus sekolah akibat beberapa kemungkinan diantaranya biaya yang mahal, berada di peloso-pelosok dan jauh dari sekolah sehingga mereka tidak dapat melanjutkan sekolah, maka PKBM inilah penyelamat bagi anak-anak yang putus sekolah tersebut” 

“kita lihat fungsi dan tugas PKBM adanya unsur penyelamat bagi anak-anak yang putus sekolah baik SD, SMP, semoga para pengelola PKBM mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT” Kata Ali hambali haru dan mendapat aplus dari undangan.

Oleh sebab itu ia menghimbau kepada semua pihak mari kita berikan perhatian dan dukungan terhadap keberlangsungan PKBM Al Mustofa yang ada di Kota Madiun ini, jika memungkinakan dan sesuai dengan aturan yang berlaku mari kita berikan dukungan dalam bentuk materi dan bantuan” .

Sementara itu Sofi Rahmawati salah satu pelajar islam indonesia (putri) dari Riau menyampaiakan pendapat sangat terharu melihat perkembangan PKBM di Provinsi Jawa timur Khususnya PKBM yang ada di Kota Madiun. “Saya menitipkan pesan agar selalu dapat memberikan yang ternbaik bagi masyarakat melalui PKBM Al Mustofa ini, karena tidak semua orang yang mau meluangkan waktu dan fikiran dalam membantu masyarakat secara nyata, oleh sebab itu kami sangat bangga dengan PKBM Al Mustofa ini yang telah memberikan sumbangsih terhadap masyarakat yang susah” Kata Sofi Rahmawati dengan mata berkaca-kaca.

Kunjungan Pelajar Islam Indonesia ke PKBM Al Mustofa yang kebetulan sedang melaksanakan kegiatan belajar di kelurahan Rejomulyo mendapat antusias dari seluruh peserta,salah satu peserta Ahmad Baihaqqi dari Bogor Alhamdulillah walau dalam kondisi kurang sehat saya bagai mimpi sampai ke Kota Madiun ini khususnya bisa berkunjung ke PKBM Al Mustofa, oleh sebab itu mari kita majukan PKBM ini dan lebih bagus lagi, karena bukan saja pendidikan non formal saja tapi masih banyak kegiatan masyarakat yang dapat dikembangkan seperti produk-produk kerajinan masyarakat yang manjadi unggulam masyarakat setempat.

“Sementara itu kembali ketua penyelenggara Wantini, M.Pdi memberikan pesan "Mari kita bersyukur karena kita telah Allah SWT pilih sebagai pegiat dan peduli terhadap masyarakat, semoga tetap eksis dalam memperjuangkan kebutuhan masyarakat terutamam peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan Non formal yang dikelola oleh PKBM Al Mustofa ini, walau kita tidak digaji, tapi Allah SWT lah menggaji kita” Kata Bu 'Tin' sapaan Akrabnya.

Dan Akhinya Kunjungan dari Pelajar Islam Indonesia di akhiri dengan penyerahan sertifikat dari Pelajar Islam Indonesia (PII) kepada ketua penyelenggara PKBM Al Mustofa sebagai tanda kenang dan silaturahmi dari PII.

Share:

Liburan Itu Banyak Manfaatnya Lho! Ini Dia Daftarnya

(study tour Warga belajar PKBM Al Mustofa)

Banyak dari Anda mungkin beranggapan bahwa liburan selalu identik dengan bepergian dan menghabiskan banyak uang saja, sehingga Anda selalu menunda dan menunda untuk melakukannya. “Merencanakan liburan itu merepotkan” mungkin adalah sebuah anggapan yang paling melekat. Akan tetapi, liburan itu merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan bagi kita yang memiliki rutinitas dan beban kerja setiap hari sebagai pelepas stress dan kelelahan.

Berlibur tidak harus selalu di tempat yang jauh, Anda juga bisa melakukannya di lokasi yang dekat dengan tempat tinggal Anda, sehingga Anda tidak hanya menikmati liburan Anda sebagai sebuah rencana saja. Lakukan liburan Anda dan dapatkan berbagai manfaat atas kegiatan tersebut, beberapa di antaranya seperti di bawah ini:

1. Mandiri dan Lebih Berani Menghadapi Hidup
Tidak ada salahnya melakukan perjalanan liburan sendiri sebagai backpacker, meski Anda belum pernah melakukannya. Ketika Anda bepergian sendiri, maka Anda akan memiliki kesempatan penuh untuk mengatur dan menjalankan semua rencana perjalanan Anda sendiri. Anda akan berusaha untuk melakukan segala sesuatunya sendiri dan membangun rasa percaya diri di dalam diri Anda sendiri. Kegiatan ini akan berdampak positif di dalam diri Anda, di mana Anda bisa belajar lebih mandiri dan lebih berani menghadapi berbagai tantangan hidup ke depannya.

2. Memiliki Rasa Percaya Diri
Jika Anda adalah individu yang terbiasa tergantung kepada orang lain dan tidak memiliki keberanian untuk melakukan berbagai hal sendiri di dalam hidup Anda, maka pergilah berlibur sendiri dan menghilangkan semua kebiasaan tersebut dari dalam hidup Anda. Bepergian sendiri akan membuat Anda membangun rasa percaya diri dan juga keyakinan akan kemampuan Anda untuk menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang bisa menghadang kapan saja.

3. Mengetahui Berbagai Hal Terpenting di Dalam Hidup Ini
Ada banyak kebiasaan yang membuat Anda menjadi sebuah pribadi yang senang menghamburkan uang untuk berbagai hal yang tidak perlu, atau bahkan cenderung memboroskannya dengan percuma, sementara Anda bekerja dengan sangat keras untuk mendapatkannya. Dengan berlibur, Anda akan mengetahui dengan tepat barang apa saja yang benar-benar Anda butuhkan dalam hidup ini dan bagaimana seharusnya Anda membelanjakan uang Anda.

4. Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Terkadang Anda akan terlalu sibuk untuk mengerjakan berbagai hal dalam rutinitas Anda, bahkan Anda tidak memiliki sejenak waktu untuk bersyukur dan menikmati semua yang telah Anda hasilkan selama ini. Lakukan perjalanan liburan Anda, nikmatilah sebuah suasana yang berbeda dari biasanya dan ketahui dengan jelas betapa beruntungnya Anda memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh orang lain di sekitar Anda. Rasa syukur akan membuat Anda menjadi pribadi yang lebih tenang dan menyenangkan bagi orang-orang di sekitar Anda, sehingga Anda berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.


5. Terbiasa Mengatasi Berbagai Masalah
Bepergian sendiri tidaklah selalu menjanjikan perjalanan yang lancar dan juga menyenangkan seperti yang Anda bayangkan. Akan selalu ada kemungkinan dimana Anda mengalami gangguan ataupun hambatan di dalam perjalanan Anda, misalnya kehilangan bagasi pesawat atau bahkan ketinggalan bus di jalan. Namun. Hal-hal seperti ini akan membantu Anda untuk kreatif dan belajar menghadapi berbagai masalah yang muncul di dalam kehidupan Anda. Anda akan terbiasa mencari jalan keluar dan menyelesaikannya segala sesuatunya sendiri.

6. Lebih Mudah Beradaptasi Dengan Lingkungan Baru
Saat mendatangi sebuah tempat berlibur yang baru, maka seringkali Anda akan disuguhkan medan yang sulit dan berbeda dari bayangan Anda sebelumnya. Nikmati dan jangan sia-siakan perjalanan Anda, berdaptasilah dengan kondisi lingkungan di sana. Hal ini akan membuat Anda terbiasa dan lebih mudah beradaptasi terhadap sebuah lingkungan baru di dalam kehidupan Anda, misalnya jika sewaktu-waktu Anda pindah kerja atau dimutasi ke tempat yang baru oleh perusahaan Anda.

7. Tempat Baru dan Petualangan Baru
Setiap perjalanan akan membawa sebuah pengalaman berharga bagi Anda, dan ini tidak akan Anda dapatkan jika duduk di rumah saja. Lakukan perjalanan Anda dan mulailah menikmati petualangan baru di dalam hidup Anda. Datangi tempat yang baru dan belum pernah Anda kunjungi sebelumnya. Dengan bagitu Anda akan menemukan banyak pengalaman dan juga pengetahuan baru di dalam hidup Anda.

8. Kemampuan Komunikasi yang Baik
Saat mendatangi sebuah tempat baru, maka Anda akan disuguhi dengan bahasa dan juga tata krama masyarakat lokal yang tentu saja berbeda dengan lingkungan Anda tinggal selama ini. Ini kesempatan bagi Anda untuk belajar berkomunikasi dan juga mempelajari adat dan tata krama yang baru di dalam hidup Anda.

9. Menguasai Bahasa Baru
Selalu ada “oleh-oleh” yang akan Anda bawa setelah pulang dari tempat yang baru, salah satunya adalah bahasa yang baru. Anda akan menemukan bahasa baru di tempat yang Anda kunjungi dan pada dasarnya semua orang akan senang untuk belajar menggunakannya. Anda juga akan belajar berkomunikasi dengan masyarakat lokal atau bahkan dengan wisatawan lainnya yang Anda temukan di sana, sehingga Anda memiliki lebih banyak teman.

10. Memperluas Wawasan
Bepergian ke banyak tempat dan bertemu dengan masyarakat lokal yang baru di sana, akan memberi Anda kesempatan untuk mengenal mereka lebih dekat. Mengetahui adat dan juga kebiasaan di sana, mencicipi aneka kuliner yang baru, mengetahui berbagai cerita sejarah di tempat kejadiannya. Semua ini akan sangat menyenangkan, bukan?

Banyak ilmu yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan perjalanan, dan ini bukan sebuah proses belajar yang membosankan dan akan membuat Anda malas melakukannya. Anda bisa memperluas wawasan Anda terhadap berbagai hal yang Anda temukan di tempat yang baru Anda kunjungi tersebut, sehingga perjalanan Anda akan bermanfaat dan menyenangkan.

11. Memiliki Emosi yang Lebih Terkendali
Mungkin Anda telah terbiasa nyaman dan menikmati segala sesuatunya sesuai dengan kemauan Anda sendiri, sehingga Anda seringkali mudah marah dan juga emosi saat menemukan sesuatu di luar keinginan Anda. Hal seperti ini harus diubah dan dihilangkan dari diri Anda. Mulailah keluar dari zona nyaman Anda dan lakukan perjalanan sendiri yang membuat Anda harus mampu mengatur segala sesuatunya sendiri dan menerima berbagai hal di luar keinginan Anda sendiri. Ini akan membuat Anda lebih bersyukur dan memiliki kontrol yang lebih baik terhadap emosi Anda selama ini.

12. Lebih Mengenali Diri Sendiri
Melakukan perjalanan sendiri, akan membuat Anda memutuskan dan menjalankan segala sesuatunya sendiri juga. Lihat dan temukan kemampuan terbaik yang Anda miliki, bahkan Anda mungkin tidak pernah menyadarinya selama ini. Kenali diri Anda lebih baik lagi, dan gunakan kesempatan ini untuk melakukannya. Anda bisa melihat berbagai potensi di dalam diri Anda, mengetahui semua kebiasaan Anda selama ini, baik itu yang baik ataupun yang kurang baik. Dengan begitu, maka Anda bisa memperbaiki diri dan menjadi lebih baik lagi dari hari-hari sebelumnya.

13. Menjadi Perhatian Orang Lain
Bukan hanya orang-orang yang Anda temui dalam perjalanan saja yang akan memperhatikan Anda, bahkan teman-teman Anda di sosial media juga akan memperhatikan berbagai koleksi foto Anda di tempat yang Anda datangi tersebut. Bersiap-siaplah menjadi pusat perhatian, terutama jika Anda bepergian ke tempat wisata indah yang masih jarang dikunjungi orang.

14. Menikmati Proses Perjalanan dengan Menyenangkan
Tidak semua orang yang berlibur itu adalah orang yang memiliki penghasilan besar, barangkali Anda juga. Anda bisa saja harus mengumpulkan sejumlah uang selama bertahun-tahun untuk menikmati sebuah liburan impian Anda, dan ketika Anda melakukan liburan tersebut, sudah tentu Anda akan sangat bahagia dan menikmati kerja keras Anda selama ini untuk bisa mewujudkannya. Bukan hanya masa beliburnya saja, namun setiap proses menuju ke sana juga akan membuat Anda harus berusaha lebih baik lagi dan mencapainya dengan kerja keras terbaik yang Anda bisa lakukan.
Baca Juga :  Cara Memanfaatkan Liburan Panjang Secara Maksimal

15. Menjadi Lebih Sabar
Saat melakukan perjalanan, maka Anda akan menemukan banyak sekali orang dengan hal-hal atau tindakan di luar kebiasaan yang Anda temukan di dalam hidup Anda sehari-hari. Mereka bisa saja tidak sabaran, lebih ketus, atau bahkan lebih menyebalkan dari yang Anda bayangkan. Namun, menghadapi orang-orang seperti itu akan membuat Anda lebih sabar dan terbiasa dengan hal-hal yang kurang menyenangkan.

16. Menikmati Kebebasan
Rutinitas yang padat dan membosankan, seringkali menjadi alasan mengapa orang melakukan perjalanan liburan. Nikmati kebebasan Anda dan temukan suasan yang berbeda dari biasanya. Hal ini akan membuat Anda memiliki energi baru dan juga semangat baru saat kembali bekerja.
Jangan Ditunda dan Direncanakan Saja
Share:

Wejangan Simbah

ngopi

Tiba-tiba nemu catatan kecil di laptop pas waktu dapet wejangan simbah, pas curhat soal kepikiran buat berhenti kuliah gara-gara udah sering megang duit gede. Baru sadar lagi malam ini
"saya pernah berpikir untuk berhenti kuliah, eyang saya melarang..
Beliau bilang sarjana bukan untuk bergaya, namun untuk mengontrol perilaku
Bukan orang tuamu yang bangga namun anakmu kelak, anakmu akan selalu punya titik yang harus dikejar yaitu melampaui orang tuanya
Sifat mungkin turun dari orang tua namun kebiasaan selalu muncul dari pergaulan
Bukan derajat yang orang tua yang ditinggikan ketika kau sarjana namun derajat anak istrimu lah yang akan kau tinggikan
Jangan pernah meremehkan sebuah pendidikan, karena itu adalah pembeda ketika kau di antara masyarakat
kenapa? karena dirimu adalah penghubung antara orang-orang akar rumput dengan orang-orang pucuk rumput
kamu tali dari keluarga, kamu tak pernah berpikir tentang perpecahan namun kamu akan labil sampai kamu bisa menahan egomu
jangan pernah berhenti belajar, karena belajar adalah keharusan
ingat kerja keras orang tuamu, jangan pernah iri hati namun bangkitkan kekuatan untuk bisa lebih
tak pernah ada batasan untuk sukses namun selalu ada batasan untuk menyerah
tak pernah ada batasan untuk mencintai namun selalu ada batasan untuk memusuhi
ketika kamu marah renungkan tapi jangan pernah didepan mereka karena itu akan dianggap kebohongan
namun renungkan sendiri dan berkatalah maaf tanpa bahas masalah itu
namamu kristanto yang berarti mengingatkanmu kepada apa yang kau percayai
namamu wahyu yang berarti anugerah dari sang Pencipta kepada keluarga besar, keluarga inti, teman, sahabat, saudara, bahkan musuhmu
namamu nugroho yang berarti memberikan anugerah pada semua orang
jadikan itu sebagai kekuatanmu, nama itu adalah doa dari orang tuamu dan eyang-eyangmu
jika kamu takut berbicaralah pada Tuhan, tanyalah pada semua orang yang kamu percaya
lahirmu saat fajar mulai menyingsing, itu sudah mengartikan kamu memberikan cahaya pada semua orang, kamu ingin didepan namun kamu belum bisa menemukan caranya.
kamu lahir di sebuah kota kecil diantara hutan dan sawah, maka alam selalu menjadi sahabatmu
spiritual kejawen selalu selaras dengan keagamaanmu, karena jawa adalah nafas budayamu
intuisimu akan tumbuh jika kamu bisa mencari dan mendayagunakan semua inderamu serta melatihnya
jangan pernah malu diantara orang lain, karena kamu bisa membedakan baik dan buruk
itulah mengapa eyang menuntut ayah dan ibumu menyekolahkanmu semampunya itulah yang membuat simbah marah jika kamu berhenti kuliah bukan karena gelar atau martabat namun karena ingin kamu memahami kehidupan dan belajar tentang kehidupan
agar kamu tahu apa yang diharapkan keluargamu
pendidikan akan memberi kamu kemampuan untuk beradaptasi dalam segala hal.
dan ingat eyang bangga dengan orang tuamu, mereka keluarga Pancasila sejati.
di dalam perbedaan yang paling mendasar yaitu keyakinan mereka mampu bertahan dalam waktu yang lama, mereka yang mengajarkanmu berdemokrasi, mengajarmu saling memahami, mengajarkanmu tentang menghormati
ingatlah pendidikan formal adalah dasar kehidupan, namun pengalaman dan kemampuan menganalisis lingkungan adalah inti dari tiap pelajaran kehidupan yang kau lewati
biarkan intuisimu, keyakinanmu, inderamu, dan ilmumu menjadi pengarah tiap jalan yang kau ambil
"kamu penerus keluarga besar ini, kamu talinya, dan kamu harapan itu kenapa eyangmu dan orang tuamu jarang memenuhi ego dan inginmu karena besi terkuat harus ditempa dengan panas yang luar biasa"
"itu untuk melatihmu bertahan diposisi paling sulit sekalipun"
Share:

LEGENDA CINTA TERLARANG GOLAN-MIRAH KABUPATEN PONOROGO

(Foto Makam Joko Lancur dan Siti Amirah di dusun Mirah desa Nambangrejo Sukorejo)

5 Kilometer ke arah barat pusat kota Ponorogo, terdapat sebuah legenda yang sangat terkenal. Warga 2 dusun yakni Golan dan Mirah (Masuk desa Nambangrejo Sukorejo) sudah ratusan tahun dilarang saling menikahi.

Sampai saat ini pantangan ini belum ada yang melanggar. Data yang kami telusuri di KUA setempat juga menemukan hal yang sama. Belum pernah ada warga dua dusun ini yang saling menikahi.

Selain pernikahan, terdapat kepercayaan bahwa alam dua desa inipun tidak mau disatukan. Penduduk percaya bahwa siapa saja membawa sebutir batu atau sepotong ranting dari desa Golan akan bingung dan tidak bisa keluar jika membawanya masuk ke desa Mirah,demikian juga sebaliknya.

Fenomena yang lebih unik, di kawasan barat Ponorogo bukanlah hal yang aneh jika ada hajatan pernikahan, panitia mengumumkan lewat pengeras suara agar warga dua desa ini tidak datang dan duduk bersamaan dalam satu tempat karena selama apapun nasi ditanak atau sayuran dimasak tidak akan bisa matang sebelum salah satu dari mereka berpisah.

BAGAIMANA LEGENDA INI BERAWAL MULA, INILAH KISAHNYA

Warok Onggolono, salah satu tokoh paling sakti di Ponorogo mempunyai anak bernama Joko Lancur. Joko Lancur ini suka bermain adu jago.Saat permainan berlangsung seru, jago milik Joko Lancur kalah dan lari. Joko Lancur mengejarnya hingga ke dusun Mirah. Di tempat ini jago Joko Lancur masuk ke rumah Ki Ageng Mirah. Ki Ageng Mirah mempunyai nama asli Ki Ageng Muslim, nama Mirah sebenarnya nama anaknya yang sangat cantik, dalam sebagian riwayat bernama lengkap Siti Amirah.

Joko Lancur yang tak sengaja melihat kecantikan putri Ki Ageng Mirah kemudian gandrung kapirangu (bahasa ini khas masyarakat Jawa/Ponorogo jaman dahulu, artinya adalah jatuh cinta setengah mati yang membuat tidak enak makan dan tak bisa tidur)

Joko Lancur pun memohon kepada ayahnya agar melamar putri Ki Ageng Mirah. Sebenarnya warok Onggolono keberatan karena mereka berbeda agama dan keyakinan. Warok Onggolono masih memegang teguh agama lama, sementara Ki Ageng Mirah memeluk agama Islam. Tapi demi cinta orang tua kepada anak,dengan berat hati warok Onggolonopun datang melamar.

Ki Ageng Mirah yang menerima lamaran warok Onggolonopun bingung. Di satu sisi dia dan warok Onggolono berteman baik,di sisi lain mereka berbeda agama. Karena dalam adat Jawa menolak permintaan secara langsung di anggap merupakan penghinaan dan tantangan, maka secara halus Ki Ageng Mirah menerima dengan syarat yang secara akal sehat sangat sulit dipenuhi

1. Sawah di dusun Mirah diairi dalam waktu semalam
2. Mas kawin isi lumbung berupa padi dan kedelai yang bisa berjalan sendiri tanpa diangkut orang

Sebagai warok sakti,permintaan Ki Ageng Mirah langsung disanggupi. Dengan ilmunya warok Onggolono menyuruh siluman buaya Bajul Sengoro untuk membendung sungai dan mengairi sawah Mirah. Begitu selesai , ia menyiapkan iringan pengantin, dan benar saja, terjadi sesuatu yang ajaib…butiran gabah dan kedelai berjalan sendiri mengiringi rombongan pengantin.

Ki Ageng Mirah yang melihat rombongan datang lalu bermunajat kepada Allah dan melihat bahwa yang terjadi adalah akibat ilmu ghaib dari warok Honggolono.

Sesampai di depan rombongan,Ki Ageng Mirah mengeluarkan ucapan sambil mengeluarkan kesaktianya..”maaf adiku Warok Onggolono….yang berjalan itu bukan kedelai tapi titen (kulit kedelai)…itu juga bukan padi tapi damen (jerami)…” kedua benda itupun berubah menjadi damen dan titen. Pengikut warok Onggolonopun melaporkan bahwa bendungan yang dibuat siluman Bajul Sengoro sudah jebol.

Warok Onggolono yang tidak kuasa menahan marah,lalu berteriak..”kakang Mirah, kau sudah membuat aku malu..lihat pembalasanku!.lihat keadaan putrimu!..hanya dengan teriakan itu putri Ki Ageng Mirah langsung tergeletak meninggal dunia. Joko Lancur yang melihat kekasihnya mati, langsung meraih keris di pinggangnya dan melakukan belapati (bunuh diri) untuk membuktikan ketulusan cintanya

Kedua rombongan pengantin inipun geger dan langsung menghunus senjata..namun sesaat sebelum pecah pertumpahan darah..mereka dikejutkan suara ghaib yang tidak nampak wujudnya berseru keras..”wis kersane Gusti Golan lan Mirah ora bakal jejodonan selawase’ (sudah kehendak Yang Kuasa, Golan dan Mirah tidak berjodoh untuk selamanya).

Kedua rombongan lalu pulang ke rumah masing masing dan berpesan kepada anak keturunanya agar tidak saling menikah ataupun menyimpan damen dan titen . Demikianlah cerita Legenda Cinta Terlarang tersebut berawal.



Referensi: Babad Ponorogo karangan Purwowijoyo. Wawancara dengan bapak Modin dusun Mirah tahun 2010.


Share:

Dunia Pendidikan di Era Generasi Milenial


Seperti kita semua tahu, guru yang sejatinya digugu dan ditiru ini telah kehilangan kharismanya lagi, fenomena generasi millenial yang merasa lebih pintar, merasa serba benar kini sangat sulit untuk di tegur gurunya, bahkan tindakan melawan guru dianggap aksi heroik yang patut mendapatkan tepuk tangan.

Masih segar dalam ingatan, seorang siswa di SMAN 1 Torjun Sampang Madura yang tega menganiaya gurunya hingga menyebabkan MBO, Mati Batang Otak. Hingga sang guru honorer tersebut meregang nyawa di Rumah Sakit. Kasus-kasus kekerasan yang terjadi di dalam dunia pendidikan bukan pertama kali ini terjadi, jauh-jauh sebelumnya terjadi juga kasus serupa seorang murid bertindak kurang ajar kepada gurunya.
Advertisement

Mengamati segala kekerasan di dunia pendidikan dalam beberapa periode terakhir tercatat beberapa kasus penganiayaan terhadap guru yang sempat viral di situs jejaring sosial. Sebelum kasus penganiayaan siswa kepada Pak guru Budi hingga menyebabkan kematian di SMAN 1 Torjun Sampang-Madura, ada kasus seorang siswa SMAN 1 Kubu Raya Kalimantan Barat, yang tega memukul bu guru Rahayu menggunakan kursi, karena merasa tidak terima setelah gagal naik kelas. Tak hanya memukul dengan kursi siswa ini melayangkan tinjunya kearah kening Bu Rahayu. Kini siswa tersebut di jerat pasal 351 ayat 1 KUHP.

Jauh sebelumnya di tahun 2016, juga beredar secara viral seorang murid Sekolah Dasar yang menantang gurunya, saat sedang di nasehati, bahkan umpatan "monyet" juga keluar dari mulut murid tersebut. Di kasus lain bahkan seorang siswa menantang kepala sekolah dan mengatakan akan menghadangnya di luar sekolah, yang dengan arogan membuka baju seragam dan membusungkan dadanya di depan kepala sekolah. Kasus terakhir ini justru dilakukan oleh wali murid sendiri. Kepala sekolah di SMP 4 Lolak, kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara, Bu Astri mengundang salah seorang wali murid untuk di beri peringatan karena anaknya berlaku nakal di sekolah, bukannya mendengarkan ucapan Bu Astri, wali murid ini malah memukul Bu Astri menggunakan meja kaca, aksi tak berhenti di sini belum puas memukul kepalanya hingga berdarah dengan meja kaca, wali murid tersebut memukulnya memakai kaki meja.


Dari beberapa kasus di atas kita bisa menyimpulkan faktor utama yang menyebabkan siswa melakukan aksi kekerasan kepada gurunya sendiri itu adalah faktor psikologis. Kemungkinan siswa tersebut cenderung berkepribadian impulsif dan kesulitan mengendalikan emosinya sendiri. Ini bisa terjadi karena pengaruh dari lingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Adapun faktor berikutnya adalah generasi millennial kini merasa harga diri yang terlalu tinggi namun kepribadian kurang matang, itu akibatnya ketika mereka merasa harga dirinya diremehkan emosinya terpacu dan tak segan melakukan aksi kekerasan pada gurunya. Tak peduli hal itu disebabkan oleh masalah sepele sekalipun.

Berikutnya adalah faktor pembelajaran yang makin kompetitif, impersonal yang mempengaruhi kesadaran murid dalam bertoleransi atau bersosialisasi di lingkungan sekolah. Mereka hanya ditekan untuk belajar agar bisa lulus dengan nilai yang baik dan berhasil diterima di jenjang pendidikan berikutnya, itu juga menyebabkan beban tersendiri bagi siswa, sehingga munculah perasaan stress dan ketika itu ditekan mereka akan meledak emosinya.

Dari kejadian-kejadian di banyak daerah tersebut kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa menjadi tenaga pengajar bukanlah hal yang mudah, selain untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, guru juga dituntut untuk membentuk kepribadian siswa. Dan hal ini tidak akan terwujud bila tidak ada kerjasama antara semua pihak. Guru bertanggung jawab mendidik di sekolah dengan konsep yang bisa menarik perhatian siswa agar tidak mudah merasa bosan di sekolah, begitu juga siswa bertanggung jawab dengan semua tugas yang di berikan guru, dan menghormati segala keputusan guru, tanamkan dalam diri siswa bahwa guru adalah orang tua nomor dua di sekolah.

Yang terakhir untuk wali murid, biarkanlah anak anda di tegur guru, itu memang tugas guru di sekolah, jika anda tidak terima anaknya di tegur oleh guru karena kenakalannya, ada baiknya anda sendiri yang mengajar anak anda. Jika anak anda melakukan kesalahan dan tidak ditunjukkan dimana letak kesalahannya dan tetap dibuai manja, mau jadi apa generasi penerus bangsa ini.
Share:

Peninggalan Kerajaan Gelang Gelang di Madiun yang Terlupakan

Sebenarnya di wilayah Madiun banyak terdapat peninggalan sejarah yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan Nusantara pada masa lalu. Salah satunya berupa beberapa situs di Desa Ngrawan, Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Sayang, rekam jejak kebesaran Nusantara di situ hilang lantaran dijual orang-orang tak bertanggung jawab.

Menurut penutusan Mbah Mujarot, warga Desa Ngrawan sekaligus mantan Jogoboyo Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, situs-situs yang ada di desanya adalah peninggalan Kerajaan Ngurawan, atau lebih dikenal dengan kerajaan Gelang-gelang. “Ada pula yang menyebut kerajaan Gegelang

Mbah Mujarot juga menjelaskan, mulai dari masa awal berdiri hingga masuknya agama Islam, ada tiga bagian dalam cerita daerah Ngurawan. Wilayah Ngurawan sangat erat hubungannya dengan kerajaan Panjalu Kediri. Salah satu indikasinya adalah, nama daerah di sekitar Ngurawan sanga mirip dengan yang ada di daerah Kerajaan Panjalu saat itu.
“Cerita daerah ngurawan ada 3 cerita, mulai dari cerita babad pertama masa Kerajaan Panjalu Kediri, babad ke dua masa Kerajaan Mataram Kuno, dan babad ketiga pada masa masuknya agama Islam. Untuk babad pertama, kerajaan Ngurawan erat hubunganya dengan kerajaan Panjalu Kediri. Hal tersebut berdasarkan nama daerah sekitar Ngurawan yang hampir sama dengan nama nama daerah di Kediri, seperti doho dan pamenang,” ujarnya.

Namun, seiring majunya zaman, semua peninggalan hampir semua hilang tak berbekas. Sebagian besar dijual warga sekitar kepada pemburu barang antik yang sering datang ke daerah itu untuk mencari koleksi, harga yang tinggi

“Bahkan situs tatanan batu pondasi yang merupakan bekas dinding kerajaan serta bangunan keraton sudah hilang tak berbekas, karena batu-batu tersebut ada yang dijual ada pula yang dibuat kandang ayam. Ada juga yang terkubur aspal jalan desa. Yang ada tinggal beberapa arca di gerbang pintu masjid, sebuah pot bertuliskan tahun saka 1320, saka serta yoni di makam kuno belakang masjid,” terang Mbah Mujarot.

Perlahan namun pasti, jejak-jejak Kerajaan Ngurawan makin hilang. Entah untuk ke depannya apakah masih ada yang mengenalnya, karena kerajaan ini sendiri tidak pernah tercatat dalam sejarah resmi Indonesia.

INSPIRASI JAYAKATWANG

Menurut kitab Pararaton dan Kidung Panji Wijayakrama, Jayakatwang yang
telah menyerah lalu ditawan dibenteng pertahanan Mongol di Hujung Galuh. Menurut Pararaton dan Kidung Harsawijaya, ia meninggal di dalam tahanan penjara Hujung Galuh setelah menyelesaikan sebuah karya sastra berjudul Kidung Wukir Polaman.
Sri Jayakatwang memberi inspirasi bagi kita generasi anak turunnya untuk terus berkarya meski dalam kondisi yang sulit..
Maka terus berjuang temen2 HvM KoMa untuk terus menyelamatkan jejak2 sang inspirator Jayakatwang, the next icon of mbediun

Prasasti Kudadu (1216 C/ 1294 M) pada lempeng IVb

“....samangkana, hana ta tunggul ning satru layulayu katon wetani haniru, bang lawan putih warnanya....”
(“.....ketika itu, muncul bendera dari musuh berlari lari terlihat di sebelah timur, merah dan putih warnanya.... )

Prasasti Kudadu (1216 Saka) Lempeng III:

“…..tinekān de çri jayakatyěng sakeng glangglang,…..”
(“.…..kedatangan (diserang) Sri Jayakatyeng dari Glang-Glang……”)

Merindiiingggg caaahhh....Panji Merah dan Putih pertama dikibarkan oleh Pasukan Sri Jayakatwang Raja Glang Glang i bhumi Wurawan (BUKAN Kediri) saat menyerang kerajaan Tumapel...jadi Panji Merah dan Putih berasal dari Ngurawan (Madiun) BUKAN MAJAPAHIT !!!

Situs purbakala bangunan candi dan kolam pemandian ditemukan di area situs Ngurawan Kabupaten Madiun Jawa Timur oleh para pengrajin batu bata. Situs ini diyakini merupakan peninggalan sejarah antara kerajaan jenggala dan Majapahit(21/05/2013.)

Struktur bangunan kolam pemandian dan candi terbuat dari batu bata dengan ukuran besar dan tampak masih cukup kokoh. Dilokasi ini warga juga menemukan batu arca namun sudah rusak diduga karena termakan usia. Sejumlah warga masih terus membersihkan dan menggali bangunan candi sehingga cukup menyita perhatian warga yang menyaksikan.


Temuan ini mengundang salah satu pemerhati dan juga peneliti cagar budaya di Madiun untuk melakukan kajian. Penelitian awal menyebutkan bangunan tersebut merupakan kolam pemandian dan candi tempat peribadatan umat hindu. Situs ini merupakan bagian dari situs ngurawan dan melengkapi penemuan sebelumnya yakni lingga yoni dan umpak batu.



Menurut legenda masyarakat daerah ini dan sejumlah bukti fisik berdasarkan corak bentuknya, mencirikan kebudayaan tiga zaman. Yakni mulai dari zaman kediri atau kerajaan Jenggala pada abad 10 masehi, zaman kerajaan majapahit pada abad 11 hingga 12 masehi serta zaman masuknya peradaban Islam sekitar abad 14 masehi.

Temuan ini telah dilaporkan ke pihak Balai Pelestarian Peninggala Purbakala Mojokerto guna dilakukan penelian lebih lanjut. Sejumlah warga kini menjaga penemuan benda purbakala ini karena khawatir dicuri para pemburu benda purbakala.

Share:

Terima Kasih Bu Susi, Sudah Angkat Derajat Lulusan Kejar Paket C

Jakarta, IDN Times - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti akhirnya mendapat ijazah SMA pada Jumat (13/7). Ijazah itu didapatnya di usia 53 tahun. Banyak cerita di balik ijazah Menteri Susi yang diperolehnya dari ujian keseteraan tersebut.

Seperti apa? Berikut kisahnya disarikan IDN Times dari akun Instagram Fika Fawzia @ffawzia07, yang merupakan asisten pribadi Menteri Susi.

1. Kisahnya berawal dari selesai sidang kabinet
Kisah Bu Susi yang Jadi Ranking Satu Ujian Paket C dari 569 Peserta
Instagram.com/ffawzia07

Dituliskan Fika, cerita Susi mendapatkan ijazah berawal seusai sidang kabinet.

"Setelah usai Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Pak Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, menghampiri Ibu Susi dan menanyakan sesuatu yang di luar dugaan. “Ibu, tahun depan Ibu ikut ujian Paket C mau tidak?”.


Ibu Susi menjawab Pak Anies dengan canda, “Hahaha, yang bener adalah saya menunggu ijazah SMA 35 tahun tidak jadi-jadi”. Pak Anies kemudian tetap membujuk Ibu Susi bahwa permintaannya serius, karena Pak Anies ingin Ibu Susi menjadi contoh dan panutan untuk gerakan wajib sekolah 12 tahun serta mempromosikan program Paket C yang ditawarkan Kemendikbud. Awalnya Ibu Susi enggan, namun akhirnya mengiyakan permintaan Pak Anies. Saya yang berjalan di belakang mereka berdua awalnya hanya sayup-sayup mendengar percakapan tersebut, namun akhirnya Pak Anies menoleh ke saya, “Kamu saksi, ya. Ibu udah bilang mau, jadi tahun depan kita atur”.

2. Tiga tahun kemudian....
Kisah Bu Susi yang Jadi Ranking Satu Ujian Paket C dari 569 PesertaIDN Times/Kevin Handoko

Dalam unggahannya, Fika melanjutkan, "Tiga tahun kemudian, tanggal 7 Juni 2018 tepatnya, Ibu Susi dinyatakan lulus dan hari ini baru menerima ijazah Paket C yang tertera namanya. Beberapa kali Ibu Susi tidak bisa mengikuti ujian karena sering bertabrakan dengan agenda kerjanya, namun Mei 2018 kemarin waktunya sempat untuk mengikuti proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA 1 Pangandaran."

3. "Gue peringkat nomor 1 dari 569 peserta se-Ciamis," kata Susi Pudjiastuti di ujung telepon
Kisah Bu Susi yang Jadi Ranking Satu Ujian Paket C dari 569 Peserta
IDN Times/Kevin Handoko

Dan kisah Fika diakhiri dengan tulisan yang mengharukan sekaligus ikut bangga, "Dengan semangat Ibu Susi menelpon saya di kantor dan bilang, “Gue peringkat Nomor 1 dari 569 peserta se-Ciamis, lho! Padahal itu pelajaran lama, udah ga inget!”. Ya, semoga ini juga menjadi penyemangat bagi mereka yang putus sekolah, bahwa selalu ada cara bagi kita untuk terus belajar dan mendapatkan pendidikan, karena pendidikan itu memang hak semua warga negara."

Selamat ya Bu Susi....
Share:

Sekilas, Pendidikan Non-formal Kejar Paket A, B, dan C

Kejar Paket A, B dan C adalah solusi bagi kita yang sudah berusia di atas usia sekolah namun ingin memiliki pengetahuan, kemampuan dan ijazah setara dengan SD, SMP atau SMA. Kejar adalah singkatan dari Kelompok Belajar. Siapa saja yang ingin mengikuti Kejar Paket A, B dan C harus mendaftar di lembaga penyelenggara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) resmi yang terdaftar di Departemen Pendidikan Nasional, sehingga nantinya bisa mengikuti Ujian Kejar Paket dan mendapatkan ijazah yang diakui oleh Negara.

Kejar Paket A setara dengan Sekolah Dasar (SD), Kejar Paket B setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan Kejar Paket C setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui program kejar paket tersebut siswa akan mendapatkan pelajaran setara dengan tingkatannya. Di akhir program siswa bisa mengikuti ujian kejar paket (atau biasa disebut dengan istilah ujian persamaan atau ujian kesetaraan) untuk mendapatkan Sertifikat Ijazah sebagai tanda kelulusan, yang kemudian dapat dipakai untuk mendaftar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik ke sekolah menengah ataupun ke perguruan tinggi, atau bagi yang hendak langsung bekerja, Ijazah juga dapat dipergunakan sebagai kelengkapan persyaratan lamaran kerja.

Bagi yang telah bekerja dan ingin mengikuti kejar paket A, B atau C, tidak usah khawatir akan terganggu atau tersita waktu untuk bekerja kita, karena banyak penyelenggara kejar paket yang mengadakan pembelajaran di luar jam kerja, seperti di malam hari setelah jam kerja misalnya.dengan metode pembelajaran yang intensif dan efisiensif, pendidikan kejar paket dapat ditempuh dengan waktu yang relative lebih Mudah dan efisien.

Sebenarnya Kejar Paket sudah ada sejak lama, namun belakangan ini menjadi terkenal kembali ketika pada tahun 2009 banyak siswa SMP dan SMA yang gagal dalam Ujian Akhir Nasional. Waktu itu tidak ada pengadaan Ujian Susulan atau Ujian Perbaikan, sehingga jika ingin mendapatkan Ijazah, maka harus mengulang 1 tahun di SMP atau SMA. Mereka lantas disarankan mengikuti Ujian Kejar Paket B bagi yang tidak lulus SMP, dan Ujian kejar Paket C bagi yang tidak lulus SMA, dan dengan Ijasah Paket B atau C tersebut mereka bisa mendaftar di SMA atau di Perguruan Tinggi.

Bagi kita yang ingin mengikuti Kejar Paket A, B dan C tidak perlu malu. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, meskipun usia kita tidak lagi muda, bahkan yang sudah tua sekalipun, dapat mengikuti kejar paket ini. Silahkan datang ke lembaga kami di PKBM Al Mustofa Kota Madiun Tentunya.
Share:

Ustad Adi Hidayat Lc.

Share:

Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Generasi Millenial Dalam Berkembangnya Media Internet


(pict: kegiatan pembelajaran di kampus PKBM Al Mustofa)
Pada dewasa ini banyaknya fenomena-fenomena yang terjadi seperti maraknya budaya global (global culture) dan gaya hidup (lifestyle). Fenomena ini terjadi sebagai dampak dari arus globalisasi yang semakin cepat berkembang. Globalisasi yang sering dimaknai sebagai proses mendunianya sistem sosial, ekonomi, politik, dan budaya melalui teknologi yang semakin canggih sehingga dunia seperti menjadi tanpa batas. Berkembangnya teknologi beriringan pula dengan berkembangnya media internet. Selain munculnya fenomena-fenomena budaya global dan gaya hidup dampak dari era globalisasi yaitu munculnya fenomana generasi millennial.

Generasi millennial merupakan generasi yang lahir diatas tahun 1980-an sampai 1990-an. Fase penting yang terjadi saat generasi millenial tumbuh adalah perkembangan teknologi yang memasuki kehidupan sehari-hari. Generasi millenial banyak menggunakan teknologi khususnya dalam berkomunikasi melalui media internet seperti email, SMS, instant messaging dan media sosial seperti facebook, twitter, path, instagram dan lain sebagainnya, dengan kata lain generasi millennial adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming. Menurut Shiffman & Kanuk (2007:245) ciri dari generasi ini adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan yang lebih baik dari generasi sebelumnya serta, terdapat keberagaman dari segi etnik yang lebih baik dari generasi sebelumnya.


Generasi millennial sering dinamai echo-boomers atau millennium generation. Nama echo boomers hadir karena mereka yang termasuk dalam generasi ini adalah generasi yang lahir pada masa perang dunia II. Sedangkan dinamai millennium generation karena mereka merasakan perkembangan teknologi. Karakteristik yang terbentuk pada generasi millenial adalah kecanduan internet, percaya diri dan harga diri tinggi dan lebih terbuka dan bertoleransi terhadap perubahan (Kilber, et al, 2014). Banyak dari generasi millennial yang menggunakan media internet sebaga aktivitas kesehariannya.
Menurut Severin dan Tankard (2005), sejumlah penelitian tentang dampak dan pemanfaatan internet bagi generasi millennial yaitu, menunjukkan bahwa internet menjadi sumber utama untuk belajar tentang apa yang sedang terjadi di dunia seperti untuk hiburan, relaksasi, berkomunikasi, mencari informasi, berbisnis, untuk melupakan masalah, menghilangkan kesepian, untuk mengisi waktu luang dan melakukan sesuatu dengan teman atau keluarga. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari internet, terutama dalam proses komunikasi dan penggalian informasi bagi seluruh masyarakat pengguna internet terutama bagi generasi millennial. Melalui media internet kita dapat mendapatkan informasi dengan mudah, salah satunya dengan menggunakan google, yahoo atau dengan cara yang lain. Banyak dari generasi millennial menggunakan internet untuk mencari teman, chatting, kirim email dan mencari tugas-tugas kuliah atau tugas sekolah. Serta dikalangan generasi millennial yang lagi marak-maraknya adalah, facebook, twitter dan instagram.
Namun berkembangnya teknologi dan media internet tidak hanya memberikan dampak positif bagi generasi millennial, hal ini dapat juga memberikan dampak negatif bagi penggunannya. Menurut Daradjat (1982), semakin merosotnya moral para pelajar merupakan salah satu akibat dari pesatnya perkembangan teknologi media internet yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas budi pekerti pelajar, padahal perkembangan teknologi dan media internet memang sangat dibutuhkan bangsa ini untuk dapat terus bersaing di era globalisasi. Tidak sedikit dari pengguna internet yang menyalahgunakan media internet seperti, membuka konten porno dengan leluasa, dengan sesuka hati menjelekan orang lain dimedia social (tindakan bullying), menyebarkan hoax dan ujaran kebencian, melakukan kejahatan seperti penipuan, penyadapan dan lain sebagainya. Serentak dengan perubahan dan berkembangnya media internet yang terjadi dalam masyarakat akan memberikan pula dampak yang sangat jelas dalam kepribadian setiap manusia. Terjadi perubahan sikap terhadap nilai-nilai yang sudah ada, sehingga terjadi pula pergeseran sistem nilai yang membawa perubahan dalam hubungan interaksi manusia dengan masyarakatnya. Selain itu kemerosotan moral juga banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial-budaya dalam lingkungan masyarakat sekitarnya. Banyak Lingkungan sosial yang buruk adalah bentuk dari kurangnya pranata sosial dalam mengendalikan perubahan sosial yang negatif.
Di era global seperti saat ini, seseorang memerlukan pengendali yang kuat agar ia mampu memilih dan memilah nilai-nilai yang banyak sekali ditawarkan kepadanya (Soedarsono, 1999; Djahiri, 2006). Oleh karena itu, agar seseorang tahan banting, maka bisa dilakukan melalui pendidikan, sebab jalan terbaik dalam membangun seseorang ialah pendidikan.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan Jhon Dewey (2003: 69) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”. Dunia Pendidikan mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat penting untuk membawa perubahan dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan sosial. Namun dalam hal ini, tidak hanya pendidikan formal ataupun nonformal saja yang dibutuhkan dari generasi millennial, di butuhkan pula pendidikan karakter dalam membangun moral dan budipekerti pada generasi ini.
Karakter merupakan watak, tabiat, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter dari suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kultur dari bangsa itu sendiri. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional yang terdapat pada UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cerdas, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demoktaris serta bertanggung jawab.
Megawangi (2007) menyebutkan bahwa Pendidikan Karakter sebagai solusi dalam menjawab permasalahan negeri ini. Pendidikan karakter tidak hanya mendorong pembentukan perilaku positif anak, tetapi juga meningkatkan kualitas kognitifnya. Pengembangan karakter atau character building membutuhkan partisipasi dan sekaligus merupakan tanggung jawab dari orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Sebab dengan menjadi dewasa secara rohani dan jasmani, seseorang menjadi berkepribadian yang bijaksana baik terhadap dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat (Illiyun, 2012)
Para pakar di Balitbang Pusat Kurikulum Kemendikbud berhasil menginvetarisasi 18 karakter yang harus menjadi acuan para pendidikan secara nasional (Satriwan, 2012). Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa bersumber dari nilai-nilai Agama, Pancasila, Budaya dan Tujuan Pendidikan Nasional, yang kemudian diidentifikasi menjadi 18 karakter bangsa yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab (Satriwan, 2012).
Dalam pendidikan karakter Muslich Masnur (2011:75) Lickona (1992) “menekankan pentingnya tiga komponen karakter yang baik (components of good character), yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, dan moral action atau perbuatan moral”. Hal ini diperlukan agar generasi millennial memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebijakan. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Menurut FW Foerster terdapat 4 ciri dasar pendidikan karakter yaitu:
1. Pendidikan karakter nemenakankan setiap tindakan yang berpedoman terhadap nilai normatif. Dimana diharapkan generasi dapat menghormati norma-norma yang ada dan dijadikannya berpedoman dalam bertingkahlaku dilingkungan masyarakat
2. Adanya korehensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu seseorang akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang ambing serta tidak takut terhadap resiko dalam situasi baru.
3. Adanya otonomi, yaitu seseorang menghayati dan mengamalkan atuan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, seseorang mampu mengambil keputusan dengan mandiri tanpa dipengaruhi atau desakan dari orang lain.
4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan dalam mewujudkan apa yang dipandang baik dan kesetiaan merupakan dasar penghormatan atas komisten yang dipilih.
Pendidikan tidak hanya membentuk insan yang cerdas, namun juga berkarakter dan berkepribadian yang unggul dengan harapan agar generasi bangsa kelak dapat tumbuh dan berkembang dengan karakter yang berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Dalam hal ini dapat disimpulkan peningkatan pendidikan karakter dapat dijadikan dasar dan perisai atau pengendali bagi generasi millennial dalam menghadapi perkembangan di era yang serba canggih atau era globalisasi. Sebagai generasi millennial perlu menyadari pula betapa pentingnya pendidikan karakter sebagai sarana pembentuk perilaku dan kepribadian dalam berprilaku di media internet dan dikehidupan sehari-hari. Dalam hal ini tidak hanya lingkungan sekolah yang menjadi pusat pembelajaran dari pendidikan karakter namun keluarga, lingkungan sekitar, masyarakat dan pemerintah pula ikut berperan aktif dalam mendukung hal tersebut, sehingga terbentuklah generasi millennial yang berkarakter baik dan unggul yang berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Share:

Tantangan Era Millenial dalam dunia pendidikan


DAPAT diketahui bersama karakter anak zaman now semakin nyeleneh dan semaunya sendiri, bahkan ada yang mengatakan karena banyak micin. Anak-anak cenderung egois, tidak suka bekerja sama. Hal ini disebabkan seringnya mereka lebih suka bermain game lewat ponsel android daripada permainan tradisional yang mengajarkan perilaku untuk bekerjasama.

Fenomena ini tidak bisa dipungkiri, baik itu di kota maupun di pelosok desa sekalipun. Karakter anak pada generasi millenial betul-betul sangat memprihatinkan. Mereka tidak bisa menghargai orangtua maupun gurunya. Bahkan dari mereka juga terkadang terjebak pada dunia kriminal dan narkoba. Generasi millenial dalam minat belajar juga sebagian besar mengalami kemunduran.

Generasi millenial mempunyai tujuh sifat dan perilaku sebagai berikut: millenial lebih percaya informasi interaktif daripada informasi searah, millenial lebih memilih ponsel dibanding TV, millenial wajib punya media social, millenial kurang suka membaca secara konvensional, millenial lebih tahu teknologi dibanding orangtua mereka, millenial cenderung tidak loyal namun bekerja efektif, serta millenial mulai banyak melakukan transaksi secara cashless.

Generasi millenial juga berpengaruh sekali pada dunia pendidikan. Kecenderungan minat belajar yang serius mulai menurun drastic, karena millenial khususnya di Indonesia sudah kecanduan internet yang disalah gunakan bukan semata untuk mencari informasi berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

Generasi millenial cenderung beperilaku pragmatis dan instan. Karena itu, perlu disadari bersama bahwa dalam menyikapi masalah ini perlu dilakukan langkah-langkah konkrit supaya tujuan dari Pendidikan Nasional tetap konsisten dengan mengikuti era millenial ini.

Dunia pendidikan harus mampu menjawab tantangan era millennial. Guru dituntut berkreasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai sumber belajar, media belajar, dan proses kegiatan belajar-mengajar. Guru era millenial harus melek IT dan teknologi. Tidak ada alasan masalah guru muda atau tua, semuanya mempunyai tanggungjawab yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 45. Era millenial bukan menjadi suatu hambatan, namun bagaimana guru menyikapi era millenial ini menjadi tantangan kearah kemajuan pendidikan.

Upaya menanamkan nilai-nilai karakter pada anak di era millenial bisa dilakukan dengan mengintegrasikan mata pelajaran melalui teknologi, seperti dalam pembelajaran Bahasa Indonesia anak disuruh mencari bacaan cerpen, novel, dan sastra lain yang mengandung unsur nilai-nilai moral dan kebaikan di internet.

Pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran berbagai bidang studi dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi murid-murid karena mereka memahami, menginternalisasi, dan mengaktualisasikannya melalui poses pembelajaran. Dengan demikian, nilai-nilai tersebut dapat terserap secara alami lewat kegiatan sehari – hari. Apabila nilai-nilai tersebut juga dikembangan melalui kultur sekolah, maka kemungkinan besar pendidikan karakter lebih efektif diterima oleh anak.

Guru di era millenial dengan tantangan global yang cepat dalam mengupayakan pendidikan khususnya pada karakter harus bekerja keras melalui beberapa pembiasaan di lingkungan sekolah. Peran guru dalam mengembangkan karakter tidak bisa diganti oleh kemajuan teknologi. Sehingga guru menjadi kunci utama dalam keberhasilan pendidikan.
Share:

sejarah pendidikan di madiun

Groepsportret van scholieren en personeel voor een schuur Circa 1915..Foto Bersama Pelaku Pendidikan dan Staf Tahun 1915..Menurut saya ini adalah foto bersama setelah peletakan batu pertama pembangunan sekolah kartini di madiun...jika di zoom di bagian kiri bawah foto tertulis Madioensche Kartinischool 12 Januari 1915..jadi letak lokasi foto ini dibuat adalah di SMPN 3 Madiun Saat ini...Source : TroopenMuseum Nederland...
Share:

Sejarah Caruban

(foto: para bangsawan sedang rapat di kadipaten)
Di saat Kadipaten Madiyun hanya tinggal Wanareja karena intervensi Bangsa Belanda, akibat Perang Dipanegara, dimana Kadipaten Madiyun dan Kabupaten Caruban terlibat dalam peperangan itu dan melawan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Lalu Kadipaten Madiyun yang terdiri dari bebepa kabupaten kecil-kecil yang berpusat di WANAREJA, dipretheli oleh Bangsa Belanda, akibatnya Kabupaten Caruban digabungkan ke Kadipaten Madiyun (WANAREJA) lalu menjadi Kabupaten Madiyun sekarang. Setelah Kotapraja Madiyun eksis sendiri punya pemerintahan sendiri. Lalu didirikan lembaga KARESIDENAN MADIYUN oleh Pemerintah Hindia Kolonial Belanda. Begitu sejarah berlanjut kini Kutha Caruban yang dulu menjadi Ibukota Kabupaten Caruban berpusat di Desa Krajan, kini dijadikan menjadi Ibukota Kabupaten Madiyun dari hasil penggabungan wilayah itu Wanareja dan Kabupaten Caruban. Mengapa nama "CARUBAN" begitu terkenal karena dahulu memang nama kabupaten yang memiliki status istimewa pada pemeritahan Kraton Demak Bintara sampai dengan Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat waktu itu. Pada waktui itu NKRI belum ada, baru berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945. Kabupaten Caruban merupakan bagian dari Kasultanan Demak Bintara, Kasultanan Pajang, Kasultanan Mataram dan terakhir Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sedangkan Kadipaten Madiyun terakhir merupakan bagian dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sejak Kanjeng Pangeran Mangkudipura I (Mangkungera VI) ing Kadipaten Madiyun dipindah ke Caruban dan menjadi Bupati Caruban menggantikan kedudukan Raden Tumenggung Somadirja. Kadipaten Madiyun diserahkan ke Raden Pangeran Rangga Prawirasentika, yang kemudian didaulat menjadi Adipati Madiyun, dengan gelar Raden Adipati Harya Rangga Prawiradirja I ing Madiyun, terjadilah perubahan penguwasa di Kadipaten Madiyun. Para Bupati/Adipati Madiyun, mulai Rangga Prawiradirja I dan seterusnya dimakamkan di Makam Taman Madiyun. Sedangkan Makam Kuncen Madiyun mulai Panembahan Rangga Jumena sampai Kanjeng Pangeran Mangkudipura I (Mangkunegara VI). Kanjeng Pangeran Mangkudipura I memerintah di Kabupaten Caruban tidak lama, lalu diganti oleh Kanjeng Bupati Raden Tumenggung Natasari Trah Raden Adipati Harya Metahun Suranegara ing Jipang, demikian selanjutnya Kabupaten Caruban diperintah oleh para Bupati dari Trah Adipati Harya Metahun, yang tidak lain putra Kanjeng Sunan Pakubhuwana I ing Kartasura Hadiningrat sendiri. Namun demikian Kanjeng Pangeran Mangkudipura I mengadakan hubungan pernikahan dengan para putra Adipati Harya Metahun Suranegara ing Jipang. Kanjeng Pangeran Mangkudipura II putra ke-1 Kanjeng Pangeran Mangkudipura I menikah dengan putra ke-10 Harya Metahun dan putra ke-2 Kanjeng Pangeran Purwanegara menikah dengan putra ke-12 Harya Metahun, kemudian berputra Raden Tumenggung Suradipura yang menikah dengan putra Kanjeng Kyai Adipati Raden Tumenggung Purwadiningrat ing Kadipaten Magaten (buyut Pengeran Cakraningrat II / canggah Panembahan Cakraningrat I ing Madhura).
Share:

Di Tempat ini

Tragedi Bom yang Gagal.
Skenario penghadangan terhadap patroli Belanda di Saradan sudah dirancang, tanggal 14 Juli 1949 pukul 07.00 ditetapkan waktu penghadangan. Semua anggota TGP sudah siaga dan berada di pos nya masing-masing. Ada empat pos penghadangan patroli yang disiapkan disepanjang jalan Saradan yaitu pos A, B, C dan D.
Patroli Belanda tampak beriringan berjalan dari kejauhan. Iring-iringan patroli yang jadi target incaran sudah masuk dalam killing ground TGP, tinggal menunggu saat yang tepat untuk mengeksekusi dan meledakkan trek bom yang sudah disiapkan. Sesuai skenario patroli terdepan Belanda dibiarkan melewati pos A dan B tanpa serangan pendadakan, tiba waktunya anggota di Pos C yang akan mengeksekusi jika patroli terakhir lewat.
Tapi rupanya skenario penghabisan tersebut tidak sesuai rencana. Tiga Bom di Pos C yang seharusnya meledak ternyata dua bom gagal menghantam Jeep patroli Belanda. Sesaat patroli itu terkejut karena serangan pendadakan di area penghadangan.
Pertempuran Saradan pun pecah karena bala bantuan Belanda segera datang. Pos pos penghadangan berhasil menghancurkan kendaraan-kendaraan yang datang membantu.
Selepasnya keberhasilan mengeksekusi patroli, dua anggota TGP Bagio dan Saparno pada pukul 21.00 mendapat tugas melakukan pengecekan terhadap bom yang gagal tersebut. Tak disangka tak diduga bom yang gagal meledak itu mendadak meledak di hadapan anggota TGP lain dan "BLARRR!". Suaranya memekakkan telinga dan anggota TGP sesaat terdiam terkejut melihat tubuh kedua rekannya hancur lebur berserakan disekitar lokasi.
Anggota regu dengan sigap mengumpulkan bagian-bagian tubuh rekannya yang hancur berserakan di pohon dan semak-semak di hutan Saradan untuk dikumpulkan dan segera dikuburkan.
Inilah sepenggal kisah lokasi penghadangan di Saradan yang diabadikan dengan nama Jln. Bagio Saparno dan lokasi tersebut diabadikan dengan monumen hidup dalam bentuk sekolah yaitu SMPN 2 Saradan (SMP TGP Saradan)
Share:

Taukah Kamu !

Sebuah Lambang Kebanggaan yang Tersembunyi.
Dibalik tembok nama SMP 2 Saradan terpatrilah lambang besar TGP sebagai kebanggaan kesatuan pelajar pejuang dari Detasemen Teknik.
TGP Madiun yang lebih dikenal dengan Kompi Sjiwa (Dewa Perusak) banyak melakukan aksi sabosate jembatan dan menghadang konvoi patroli Belanda.
Dalam bulan Juni 1949 saja sudah terjadi 11 kali penghadangan yang merusakkan 7 kendaraan patroli diantaranya 4 Truk, 2 half panser dan 1 traktor belum termasuk korban jiwa dari Belanda.
Untuk mengatasi gangguan ini Belanda membangun pos penjagaan di Caruban (6 KM barat Saradan) dan Wilangan (10 KM timur Saradan).
Disekitar jalan Caruban Saradan Wilangan setiap hari dilakukan patroli Belanda tetapi tetap saja sabosate oleh TGP dilakukan.
Sabosate ini dilakukan dalam jumlah anggota kecil sekitar 3-6 orang, selesai meledakkan mereka langsung kabur meninggalkan lokasi.
Entah sabotase tersebut berhasil membawa korban atau tidak, itu bukan menjadi masalah bagi TGP karena memang prinsip "HIT AND RUN" yang mereka pegang.
Sabosate-sabotase yang dilakukan di Saradan membuat nama TGP makin dikenal dan ditakuti pihak Belanda sehingga menjadi kesatuan yang patut diperhitungkan perjuangannya.
Share:

Kyai Sari Muhammad

Kyai Sari Muhamad (akhir 1800 an - 1937 M) , seorang ulama terkemuka di lingkungan Jambewangi gg. pesantren wilayah Nambangan kidul (Jl. Kasuari sekarang) mendirikan pesantren Jambewangi , pada saat itu beliau mempunyai kebun jeruk yg dikelola para santri, para santri kebanyakan berasal dari daerah Takeran, rupanya jeruk ini kemudian di kembangkan di daerah Takeran dan sekitar dengan sebutan jeruk Nambangan yg cukup terkenal tersebut. Namun jeruk tersebut di daerah Nambangan sendiri sudah punah keberadaanya.
Kyai Sari Muhamad selain mumpuni dalam bidang agama beliau juga dikenal punya kelebihan dalam hal kewaskitaannya, maka suatu waktu dimintai bantuan oleh Kanjeng Bupati Ronggo di Madiun untuk membantu Bupati Trenggalek atau ada yg mengatakan Bupati Ngawi untuk mengalahkan patihnya yg mbalelo atau melawan sang bupati. Sebuah langgar tiban, tiba-tiba berdiri di depan ndalem kyai Sari Muhamad yang merupakan hadiah dari sang Bupati.
Mushala tersebut hingga sekarang masih ada walaupun sudah banyak perubahan yg semula berupa langgar panggung an, sekarang sudah permanen. Gebyok ber motif sulur bunga dan sebuah relief kaligrafi yang oleh masyarakat sekitar disebut "jolompong" bergambar harimau yg masih tersisa selain ndalem Kyai yang sekarang menjadi kediaman putra wayah. Ada tradisi unik di lingkungan mushala ini, jika ingin berhasil dalam hal pendidikan atau mendapat pekerjaan agar bermunajat kepada Allah SWT dan membersihkan "jolompong" tersebut.
Mushala Kyai Sari Muhamad sudah berpindah dari tempat aslinya sudah 4 kali yang terakhir ditempat sekarang yaitu Mushala Baitus Syafaat, hal ini disebabkan karena kurangnya penerus peninggalan Mbah Kyai Sari Muhamad, termasuk mushala dan jeruk Nambangan, dan juga akibat geger gerombolan PKI Muso 1948.
Kyai Sari Muhamad, mempunyai 3 istri salah satunya merupakan putri triman dari perdikan Pacalan, yang sering disebut Nyai Pacalan.
Selain Napak tilas Kyai Sari Muhamad yang hidup di akhir tahun 1800 an hingga awal tahun ke 1900 an, teman-teman Historia Van Madioen dan Lesbumi NU Kota Madiun juga mengunjungi beberapa titik petilasan tokoh yang babat lingkungan ini yaitu : Mbah Kyai Ageng Jambewangi, yang makamnya sekarang sudah terhuruk oleh tangkis sungai Madiun, juga mengunjungi punden Mbah dalang dan tokoh penghayat kepercayaan "Sapta sila" Mbah Sastro Wijaya di sekitar makam Jodang Nambangan kidul.

Sumber : Bapak Mustakim ketua RW, Bapak Kabul, Bapak Mulyono dan Bapak Djumono dan Mbah Soeparsih.
Share:

mengenang TRIP

PERTEMPURAN TRIP MENGHADAPI PKI DI MADIUN
Tanggal 1 September 1948 di Solo terjadi kekacauan yaitu penculikan dan pembunuhan Dr. Moewardi,pemogokan buruh di pabrik Delanggu Solo. Peristiwa ini merupakan peristiwa besar yang dijadikan “ test case” oleh PKI untuk mengetahui sampai dimana reaksi,kekuatan dan wibawa pemerintah RI. Strategi ini dimaksudkan agar perhatian pemerintah tertuju pada kota Solo,sehingga diharapkan konsentrasi pasukan RI ada di sekitar kota Solo. Setelah peristiwa di Solo yang dianggap sebagai proolog selesai,FDR/PKI mulai mengadakan perebutan kekuasaan dengan didukung oleh Brigade 29 yang hampir seluruh anggotanya berasal dari laskar pemuda sosialis Indonesia
( PESINDO ). Brigade 29 ini sebelumnya bermarkas di Kediri kemudian dipindahkan untuk menguasai Keresidenan Madiun.
Tanggal 18 September 1948 laskar PESINDO di bawah PKI mengambil alih kekuasaan Pemerintah RI di Madiun dengan kekuatan bersenjata. Hampir semua kesatuan bersenjata dan posisi penting di Madiun serta unit–unit Kecil dari Divisi Siliwangi dilucuti dan dikuasai PESINDO, Namun markas komando I dan asrama TRIP terhindar untuk sementara waktu. Pesindo berharap dengan popularitas dan wibawa yang diperoleh mereka akan ditakuti dan akhirnya para pelajar ini akan mudah dapat dibujuk untuk bergabung dengan mereka. Namun pendapat mereka ternyata salah besar, para pelajar khususnya TRIP menyatakan tetap setia pada pemerintah RI dan menolak tegas bergabung dengan FDR/PKI.
Tanggal 18 September 1948 ketika PESINDO melucuti kesatuan–kesatuan bersenjata, satu kelompok pasukannya bergerak melalui belakang asrama TRIP dengan sasaran mess perwira Divisi Siliwangi yang berada di selatan asrama TRIP. Saat itu ada satu senapan laras panjang, satu bren (senapan mesin) dilemparkan melalui pagar tembok oleh 3 anggota TRIP yang diterima oleh laskar PESINDO. Kehilangan senjata ini baru diketahui kemudian dan setelah mendapat kepastian sensata-senjata tersebut dicuri anggotanya sendiri maka pada tanggal 22 September 1948 diadakan apel pagi seluruh anggota. Dalam apel itu dijelaskan peristiwa tentang hilangnya senjata dan akhirnya dibuat ikrar di bawah bendera Merah Putih yang isinya akan mengampuni anggota yang berkhianat bila sebelum jam 12.00 siang mengembalikan senjata tersebut dan sebaliknya akan menghukum dengan menembak mati jika sampai jam 12.00 siang senjata tersebut tidak dikembalikan, kemudian setelah apel mereka diperbolehkan‘”Gaes” (pesiar/tamasya) keluar sampai jam 12.00 siang.
Pada tanggal 22 September 1948 asrama TRIP di Jalan Ponorogo Madiun digrebeg dan diduduki oleh FDR/PKI.
Dan senjata TRIP akan dilucuti oleh FDR./PKI, namun anggota TRIP menolak dan melakukan perlawanan akibatnya seorang anggota TRIP yang bernama Moeljadi gugur. Saat penggrebegan terjadi saudara Danar Doenoes ketika melihat ada penyerbuan, segera lari menyelamatkan diri ke lapangan. Waktu itu sebagian besar anggota TRIP sedang istirahat atau tidur siang. Mereka terkejut dan terbangun karena diperintahkan keluar kamar dengan teriakan dan tembakan. setelah itu mereka disuruh jalan jongkok dengan tangan ke atas untuk berkumpul di tempat apel. Salah satu anggota PESINDO memanggil 3 nama anggota TRIP untuk keluar dari kelompok yaitu Soenarjo,Soerojo dan Alex Legowo untuk bergabung dengan PESINDO. Barulah diketahui dengan pasti siapa pengkhianat yang mencuri senjatanya sendiri.Selanjutnya mereka menawan 8 orang yg dianggap pimpinan dan di bawa ke markas PESINDO di jalan raya dekat markas komando I TRIP. Lalu pada hari selanjutnya mereka dibawa ke penjara Kletak ( Sekarang LAPAS kota Madiun ).
Tanggal 24 September 1948 pagi bertebaran di seluruh penjuru kota Madiun ribuan pamflet yang berisi sikap anti Muso dengan FDR/PKInya. Walaupun FDR/PKI menduga gerakan ini ulah para pelajar mereka tidak pernah dapat membuktikan apalagi menangkap pelakunya.Bahkan sebenarnya para pelajar kota Madiun diam-diam menggalang teman-temannya di Magetan untuk ikut serta memusuhi FDR/PKI. Menyadari situasi yang mulai memanas FDR/PKI segera mengambil tindakan preventif dan proaktif agar memanasnya suasana di kalangan pelajar dapat diredam.
Pihak penyelenggara terkejut dan panik melihat reaksi spontan massa. Mereka tidak mengira rapat itu justru jadi boomerang bagi mereka karena muncul berbagai unjuk rasa dalam rangka menentang FDR/PKI. Merasakan situasi tidak menguntungkan rapat tersebut segera dibubarkan tanpa hasil apapun. Namun massa pelajar ternyata tidak mau bubar tapi malah bergerak dalam iring-iringan menuju Taman Makam Pahlawan tempat saudara Moeljadi dimakamkan. Seusai dari TMP massa kembali bergerak sambil meneriakkan yel-yel yang bernada mengejek dan melecehkan FDR/PKI. Bahkan ketika didepan markas PESINDO yang sudah Siap sensata & mengancam siapa saja yang menghina pemerintah mereka, teriakan dan yel-yel ini justru semakin keras bahkan menantang PESINDO untuk menembak mereka. Untunglah peristiwa ini tidak jadi meletus menjadi pertumpahan darah.
FDR/PKI yakin bahwa kerusuhan ini digerakkan oleh anak-anak TRIP yang ada dalam kota sehingga pada tanggal 28 September 1948 tujuh anggota TRIP yaitu,Soeprapto,Soetopo,S­oemadi,Djoewito,Joewono,Soegito dan
Ngadino,
ditangkap atas petunjuk 3 orang yang berkhianat. Ke 7 orang tersebut dibawa ke desa Kresek Kec. Wungu dan ditawan bersama tawanan yang lain, yang pada akhirnya waktu terjadi kepanikan karena serangan dari Siliwangi ke Madiun untuk menumpas FDR/PKI. Seluruh tawanan di Kresek dihabisi dengan menembak membabi buta. Untunglah saat terjadi pembantaian tersebut saudara Soeprapto lolos dari maut dengan cara berlindung di balik lesung (alat penumbuk padi) Namur ke 6 temannya Gugur. Jenasah mereka dapat ditemukan dan di makamkan di TMP.
Ke 7 orang pelajar yang gugur dari kesatuan TRIP Komando I ini kemudian diabadikan pada monumen di samping SMA Negeri 1 Madiun dan Di Jalan Mas TRIP untuk mengenang jasa-jasa dan semangat kepahlawanan mereka semua
Share:

via valen

Share:

karya wisata


  1. DEFINISI METODE KARYA WISATA
    1. Pengertian Karya Wisata
Karya wisata dapat dikatakan sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan dalam suatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian atau untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin mengumpulkan sampel. Sebagian besar sistem sekolah sekararng memiliki prosedur kunjungan resmi yang menganggap seluruh perjalanan dari estimasi, persetujuan dan penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan pasca kegiatan perjalanan.
  1. Pengertian Metode Karya Wisata
Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun cukup lama sampai beberapa hari.
Metode ini dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Contohnya seperti karya wisata yang dekat adalah ke museum yang ada di kota itu sendiri dan hanya memerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya wisata yang pelaksanaanya dalam waktu yang panjang seperti karyawisata keluar provinsi, kabupaten, atau kota lain.
Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk bersenang-senang. Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi, memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program tahunan itu sangat disukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan rutin belajar-mengajar yang kadang membosankan. Namun, terkadang karya wisata hanya jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmati hal-hal baru, dan hal-hal lain di luar konteks belajar-mengajar. Tetapi pelaksanaan karya wisata yang dilakukan sekolah belum mencerminkan penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif. Saat pelaksanaan karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku perjalanan wisata (turis). Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisa memanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran, berkaitan dengan objek yang dikunjungi selama karya wisata. Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya merancang apa saja yang mesti dilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata. Optimalisasi karya wisata tersebut mungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru diharapkan tetap memberi kesempatan kepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu bersenang-senang.
  1. ALASAN MEMILIH METODE KARYA WISATA
Terdapat banyak metode yang bisa diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Salah satu metode tersebut adalah karya wisata. Metode karya wisata dirasa tepat digunakan sebab melalui karya wisata guru mampu memvisualkan langsung objek wisata sejarah yang menjadi topik bahasan dalam pembelajaran. Metode karya wisata menggunakan pendekatan kontekstual yang sesuia dengan kondisi dan lingkungan. Sehingga melalui metode karya wisata, peserta didik langsung dapat menganalisis dan mengumpulkan informasi melalui objek sejarah yang diteliti dengan menggunakan seluruh inderanya.
  1. LANGKAH-LANGKAH METODE KARYA WISATA
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karya wisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.
  1. Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
1)      Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
2)     Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
3)      Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung. Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telah
direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
4)      Mengurus perizinan.
5)     Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
  1. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
  1. Pembuatan Laporan
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
Menurut Mulyasa Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
  1. Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.
  2. Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.
  3. Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.
  4. Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat dilaksanakan.
  5. Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis.
  6. Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif.
  7. Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan- kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.
  1. KELEBIHAN METODE KARYA WISATA
Adapun kelebihan dari metode karya wisata adalah:
  1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
  2. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
  3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
  4. Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.
  5. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
  6. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.
  7. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu
Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki keuntungan:
  1. Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung
  2. Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya
  3. Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil
  4. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.
  1. KELEMAHAN METODE KARYA WISATA
Kelemahan dari metode karya wisata adalah sebagai berikut :
  1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
  2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
  3. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
  4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
  5. Biayanya cukup mahal.
  6. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
  7. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan.
  8. Terkadang sulit untuk mendapat izin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi.
Sedangkan kekurangan metode karya wisata (Field Trip) menurut Suhardjono (2004:85) adalah:
  1. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan
  2. Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi
  3. Biaya transportasi dan akomodasi mahal.



Share:

Recent Posts