karya wisata


  1. DEFINISI METODE KARYA WISATA
    1. Pengertian Karya Wisata
Karya wisata dapat dikatakan sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan dalam suatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian atau untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin mengumpulkan sampel. Sebagian besar sistem sekolah sekararng memiliki prosedur kunjungan resmi yang menganggap seluruh perjalanan dari estimasi, persetujuan dan penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan pasca kegiatan perjalanan.
  1. Pengertian Metode Karya Wisata
Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun cukup lama sampai beberapa hari.
Metode ini dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Contohnya seperti karya wisata yang dekat adalah ke museum yang ada di kota itu sendiri dan hanya memerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya wisata yang pelaksanaanya dalam waktu yang panjang seperti karyawisata keluar provinsi, kabupaten, atau kota lain.
Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk bersenang-senang. Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi, memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program tahunan itu sangat disukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan rutin belajar-mengajar yang kadang membosankan. Namun, terkadang karya wisata hanya jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmati hal-hal baru, dan hal-hal lain di luar konteks belajar-mengajar. Tetapi pelaksanaan karya wisata yang dilakukan sekolah belum mencerminkan penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif. Saat pelaksanaan karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku perjalanan wisata (turis). Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisa memanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran, berkaitan dengan objek yang dikunjungi selama karya wisata. Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya merancang apa saja yang mesti dilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata. Optimalisasi karya wisata tersebut mungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru diharapkan tetap memberi kesempatan kepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu bersenang-senang.
  1. ALASAN MEMILIH METODE KARYA WISATA
Terdapat banyak metode yang bisa diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Salah satu metode tersebut adalah karya wisata. Metode karya wisata dirasa tepat digunakan sebab melalui karya wisata guru mampu memvisualkan langsung objek wisata sejarah yang menjadi topik bahasan dalam pembelajaran. Metode karya wisata menggunakan pendekatan kontekstual yang sesuia dengan kondisi dan lingkungan. Sehingga melalui metode karya wisata, peserta didik langsung dapat menganalisis dan mengumpulkan informasi melalui objek sejarah yang diteliti dengan menggunakan seluruh inderanya.
  1. LANGKAH-LANGKAH METODE KARYA WISATA
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karya wisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.
  1. Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
1)      Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
2)     Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
3)      Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung. Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telah
direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
4)      Mengurus perizinan.
5)     Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
  1. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
  1. Pembuatan Laporan
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
Menurut Mulyasa Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
  1. Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.
  2. Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.
  3. Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.
  4. Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat dilaksanakan.
  5. Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis.
  6. Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif.
  7. Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan- kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.
  1. KELEBIHAN METODE KARYA WISATA
Adapun kelebihan dari metode karya wisata adalah:
  1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
  2. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
  3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
  4. Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.
  5. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
  6. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.
  7. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu
Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki keuntungan:
  1. Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung
  2. Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya
  3. Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil
  4. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.
  1. KELEMAHAN METODE KARYA WISATA
Kelemahan dari metode karya wisata adalah sebagai berikut :
  1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
  2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
  3. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
  4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
  5. Biayanya cukup mahal.
  6. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
  7. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan.
  8. Terkadang sulit untuk mendapat izin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi.
Sedangkan kekurangan metode karya wisata (Field Trip) menurut Suhardjono (2004:85) adalah:
  1. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan
  2. Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi
  3. Biaya transportasi dan akomodasi mahal.



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts